Rabu, 10 September 2008

LDII bukan Organisasi Terlarang

Senin, 07-04-2008
*ferry wahyudi

MedanBisnis – Medan
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, diwakili Syafii Susanto MA, menegaskan, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bukan organisasi keagamaan terlarang. Sebaliknya, keberadaan organisasi ini teramat dibutuhkan untuk membina umat Islam dalam kemaslahatan.

Hal itu dikemukakannya saat hadir dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Kenaziran Mesjid Al Hakim Lingkungan II, Mabar Hilir, bekerja sama dengan LDII Kecamatan Medan Deli, Minggu (6/4). “Pada kurun waktu 2005-2006, saya sempat menerima instruksi dari pihak Departemen Agama agar memantau aktivitas LDII di Mesjid Alfalah. Tapi, setelah dicermati, ternyata ajaran LDII sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits,” papar Syafii Susanto, di hadapan ratusan warga LDII yang memadati halaman Mesjid Al Hakim.
Menurutnya, instruksi untuk memantau aktivitas LDII muncul akibat organisasi keagamaan itu terkesan tertutup dan eksklusif. Satu hal yang mendorong banyak pihak kemudian menilai negatif keberadaannya, bahkan segelintir pihak menuding organisasi ini menyebarkan ajaran sesat kepada masyarakat. Padahal, kata Syafii, ajarannya sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits.
“Saya mengimbau masyarakat agar tidak terjebak dalam pandangan kasat mata saja. Sebelum menilai, hendaknya masyarakat harus mengetahui secara mendalam suatu hal tersebut, sehingga tidak menimbulkan fitnah seperti yang terjadi pada LDII,” tegasnya.
Tentang kesan tertutup dan eksklusif ini, dibenarkan seorang tokoh LDII di Kecamatan Medan Deli, Ir Mahlil Gultom. Dikatakannya, selama ini aktivis LDII memang tidak pernah gembar-gembor dalam melaksanakan suatu kegiatan, terutama di bidang syiar keagaamaan, karena semata-mata hanya untuk beribadah kepada Sang Pencipta. “Hanya saja, seiring perjalanan waktu, kesan tertutup dan eksklusif itu justru menimbulkan kecurigaan dari masyarakat, bahkan menuai isu yang menyatakan ajaran LDII sesat. Padahal, kita hanya ingin menegakkan syiar Islam dalam rangka beribadah kepada Sang Khalik. Untuk itu, sejak dua tahun terakhir, LDII mencoba untuk membuka diri kepada masyarakat,” tegasnya.
Camat Medan Deli, diwakili Lurah Mabar Hilir, Erwin, menyambut positif keterbukaan yang dilakukan pihak LDII. Pasalnya, selama ini ia telah mendengar beragam aktivitas LDII di masyarakat yang dinilai sangat positif dalam membangun akidah umat. “Khusus di Lingkungan II, Mabar Hilir ini, sejumlah kegiatan yang digagas LDII setempat bersama masyarakat terbukti mampu mengarahkan secara positif potensi masyarakatnya. Untuk anak-anak, ada kegiatan pencak silat yang tergabung dalam Perguruan silat nasional Aman Sehat Ampuh Damai (Persinas ASAD), ada wadah Sentral komunikasi (Senkom) mitra Polri binaan Poldasu dan juga pengajian rutin secara intensif. Bahkan, kalangan remaja di Lingkungan II ini tidak lagi mengenal waktu malam minggu karena terlibat pengajian. Artinya, ini merupakan suatu kegiatan yang positif dan patut didukung,” tuturnya.
Sementara itu, Ustad Drs Nurtuah SAg, dalam tausiahnya menjelaskan kepada masyarakat seputar pentingnya memperingati Maulud Nabi. “Kalau Maulid hanya sebatas membahas seputar kelahiran Nabi Muhammad SAW yang setiap tahun disampaikan para mubaligh saat memperingati Maulid. Tapi, kalau Maulid, lebih dari itu, kita diajak merenung untuk apa Nabi Muhammad itu lahir ke dunia. Jadi, melalui peringatan Maulid ini, kita diharapkan mampu mengembangkan perilaku yang terpuji di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Tampak hadir pada kegiatan itu, Pimpinan LDII Kecamatan Medan Deli, Irwanto, Sekretaris LDII Medan Deli, Iwan Tirta, Pembina Persinas ASAD, AKP Suwito Widodo, serta ratusan warga setempat.

Sumber : Medan Bisnis Online

Tidak ada komentar: