Senin, 29 September 2008

9 Titik Dipantau untuk Tentukan Hilal 1 Syawal

Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Departemen Agama (Depag) rencananya akan menggelar sidang isbat untuk menentukan penetapan 1 Syawal. Namun sebelumnya dilakukan pemantauan datangnya hilal di 9 titik di berbagai wilayah Indonesia.

Pantauan detikcom di Gedung Depag, Jl Pejambon, Jakarta, Senin (29/9/2008) tampak hadir Menag Maftuh Basyuni, Menkom Info M Nuh, serta beberapa organisasi seperti dari Bosscha, dan beberapa organisasi islam.

Ada pun 9 titik yang dipantau yakni Lhok Nga di Aceh, Bosscha di Lembang, Masjid Agung Semarang, Condrodipuro di Gresik, Tanjung Kodok di Lamongan, Mal GTC Tanjung Bunga di Makassar, dan di Kupang NTT.

Pemantauan hilal atau melihat awal bulan ini dimulai sekitar pukul 17.00 WIB, lepas itu rencananya akan digelar sidang isbat pada pukul 19.00 WIB.(ndr/ken)

Sumber : Detik dot Com

7 Titik Pemantau Hilal Tak Bisa Melihat Bulan

Jakarta - Memasuki hari ke-29 Ramadan, di 7 titik pemantau hilal tidak terlihat adanya bulan baru. Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari.

Pemantauan 7 titik hilal di Indonesia itu telah dilaksanakan hari ini. Berdasarkan hasil sementara sidang isbat yang berlangsung pada Senin (29/9) di Departemen Agama, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, dari semua lokasi yang dipantau tidak terlihat adanya hilal atau bulan.

Karena Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga Lebaran jatuh pada 1 Oktober 2008.

Seperti di NTT, pengamat di sana tidak bisa melihat hilal meski cuaca sangat bagus. Hingga matahari terbenam, alat teropong bulan tidak bisa melihat posisi hilal.

Sementara di daerah Aceh di Lok Ngah, yang cuacanya tertutup mendung tebal, peneropong tidak bisa melihat hilal. Begitu juga 5 daerah yang lain, seperti Bosscha Lembang Bandung, Masjid Agung Semarang, Condrodipo Gresik, Tanjung Kodok Lamongan, dan Mal GTC Tanjung Bunga Makassar.

Selain disebabkan cuaca buruk, di beberapa lokasi hilal tidak bisa dilihat karena posisi hilal sangat dekat dengan matahari. Hal ini terjadi di Bosscha Lembang Bandung, karena posisi bulan di atas matahari sehingga bulan masih tertutup cahaya matahari. Demikian juga di daerah Tanjung Kodok Lamongan.(ken/ndr)

Sumber : Detik dot Com

Saya Meneteskan Air Mata atas Perlakuan Mereka

K.H. Qaimoeddien Thamsy, SH. - Tokoh Ulama dan Pengurus Pusat Syarikat Islam Indonesia, Tokoh Islam Indonesia Timur, Ketua MUI Jakarta Pusat

Perkenalan saya dengan LDII belum terbilang lama, tetapi sebelumnya saya mengenal betul Islam Jama’ah. Mulai dari awal kelahirannya, bahkan sampai mengetahui dan mengenal jama’ah LDII. Saya pernah terkontaminasi dan terpengaruh dengan ajaran Islam Jama’ah. Bahkan, saya pernah masuk di dalamnya dan mendakwahkan Islam Jama’ah sewaktu masih muda, sekitar tahun 1960-an di Malang, Jawa Timur.

Pada mulanya Islam Jama’ah bernama Darul Hadits. Saya memahami betul masalah itu, dan Saya pun dikenal dengan baik oleh kalangan Islam Jama’ah. Sewaktu adik saya masuk Islam Jama’ah, ia marah habis-habisan, karena kelompok ini dipandang oleh masyarakat luas sebagai aliran sesat. Adik saya adalah seorang anggota TNI Angkatan Laut di Surabaya, dan atasannya adalah R.E. Martadinata, seorang tokoh Islam Jama’ah yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut. Dengan menggunakan pengaruhnya, ia mengajak anak buahnya untuk masuk Islam Jama’ah, di antaranya adik saya.

Pada tahun 1967, saya pergi ke Jakarta. Oleh adik saya, saya dibekali surat supaya bisa masuk ke Tawakkal (nama sebuah jalan di Jakarta tempat Islam Jama’ah berpusat). Saya masuk ke sana dan sempat memberikan ceramah-ceramah. Saya sempat ikut pengajian-pengajian di sana. Wah sesat juga, komentar saya waktu itu. Pada awalnya, saya sempat diterima, tetapi masih dicurigai juga. Akhirnya, saya terdepak dan mulai saat itu berhadapan langsung vis a vis dengan mereka.

Mulai saat itu, di Jakarta sudah berkembang pertama di Tawakkal. Saya tahu betul, dan saya kembali ke Surabaya. Saya suruh adik saya keluar karena beberapa ajarannya, seperti masalah nikah, masalah jenazah, masalah orang tua, bahaya sekali. Dan manqulnya itu jelas. Pokoknya yang aneh-aneh. Sebagai orang muda, pada waktu itu saya umur 26 tahun, saya dilarang oleh Bapak K.H. Dalai Umar, tokoh ulama pada waktu itu.

Pada tahun 1990, atas dasar pidato pengarahan Rudini selaku Menteri Dalam Negeri, dan Sudharmono SH selaku Wakil Presiden LEMKARI mengubah namanya menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dikarenakan nama LEMKARI memiliki kesamaan singkatan dengan Lembaga Karatedo Indonesia. Kedua arahan pejabat pemerintah tersebut dan masukan baik pada sidang-sidang komisi maupun sidang paripurna dalam Musyawarah Besar IV LEMKARI tahun 1990, selanjutnya perubahan nama tersebut ditetapkan dalam Keputusan MUBES IV LEMKARI No. VI/MUBES-IV/LEMKARI/1990, Pasal 3 yaitu mengubah nama organisasi dari Lembaga Karyawan Dakwah Islam yang disingkat LEMKARI menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia yang disingkat LDII.

Pada waktu mereka ingin bertemu Bapak Fauzi Bowo (waktu masih menjadi Wagub) karena mereka akan mengadakan Rakerda waktu itu, lantas Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang dan Linmas) mengundang saya. Saya selaku pribadi datang kesana. ”Ini apa-apaan. LDII itu jelas kotor.” Saya bilang kepada Bapak Fauzi Bowo, ”jangan datang.”

Kemudian saya diundang ceramah di masjid mereka dengan Camat setempat. Sewaktu ceramah saya bilang, setelah saya pergi dari sini (tempat duduk saya dengan Bapak Camat) dibersihkan, nanti akan berhadapan dengan saya. Lalu mereka ketawa ha ha ha. Karena mereka itu belum tahu Islam Jama’ah tahun 1960-an, termasuk Gunawan dkk dan pengurus Masjid. Saya minta kalau memang betul-betul berubah, buktikan.

Saya katakan kepada mereka, apakah bisa jadwal ceramah/khutbah di masjid kalian, kita barter? sehingga kita bisa ceramah/khutbah di masjid LDII. Saya tunggu, dan itu mereka lakukan. Bukan hanya saya yang memberikan ceramah, tetapi Saudara Mabrur Abduh dan Arif juga memberikan ceramah di kalangan LDII Jakarta Utara.

Mencuci Masjid waktu Islam Jama’ah pernah saya lihat, tetapi di LDII sama sekali tidak. Orang kan semuanya terbius dengan pengalaman masa lalu. Selama sudah merubah paradigmanya, saya pernah tunjuk mereka, mana buktinya, mereka bohong. Saya pernah ketemu dengan Bambang Irawan. Sebenarnya mereka cuma dengar-dengar, cerita-cerita pengalaman masa lalu, karena mereka tidak pernah terjun langsung. Saya tidak percaya jadinya. Banyak muballigh-muballigh yang mengekspose hal-hal yang ”katanya dan katanya.” Seharusnya mereka terjun langsung, ia buktikan, ia cari di mana sumbernya. Saya pernah marah dengan Pak Ardani dan Pak Hamdan (Pengurus MUI Jakarta) dengan ungkapannya, tetapi saya minta untuk membuktikan, bukan katanya. Jangan sampai jadi fitnah. Ini pengalaman masa lalu. Kasihan mereka, sekarang sudah ada perubahan paradigma.

Saya beri contoh begini. Pernah mereka (orang LDII) ke rumah. Istri saya itu kan trauma, karena pada tahun 1970-an saya punya pengajian di Grogol, kemudian masuklah Islam Jama’ah ini, lalu mereka terbawa sakit hati kita. Banyak anak kita yang masuk ke sana, lalu dia katai habis-habisan kepada tokoh LDII, waktu mereka datang ke rumah. Mereka mengatakan, ”Begitu ya Bu bahwa LDII itu begitu-begini… Bukan begitu ajaran LDII Bu… Kalau seperti itu, kami akan keluar sama sekali, tidak ada Pak Thamsy, tidak ada seperti yang Ibu katakan tadi. Masalah Islam Jama’ah kami tidak tahu, mengkafirkan orang, kawin tidak sah karena dinikahi begitu saja, masalah tobat pencucian dosa, dan sebagainya, itu tidak ada” Saya sering berhubungan dengan orang LDII, bahkan di rumah saya mereka sering datang.

Kesan saya terhadap LDII sangat luar biasa. Ukhuwah ada di LDII dan saya tidak muja-muji luar biasa tentang kedisiplinan, rokok diharamkannya, salaman dengan perempuan yang bukan muhrim tidak diperbolehkan. Hebat! Mereka kalau memuliakan tamu memang luar biasa. Saya kan pernah ke Batam. Luar biasa mereka memuliakan tamu. Sampai saya meneteskan air mata atas perlakuan mereka kepada kami berempat.
Sumber: http://afternewparadigm.blogspot.com

Jangan Memvonis Karena Kenyataannya Sudah Berubah

K.H. Azhari Abas - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kepulauan Riau

Memang, dulunya LDII dianggap eksklusif. Tapi yang terakhir kita lihat, apalagi hasil Rakernas baru-baru ini, tidak. Makanya hasil Rakernas harus disosialisasikan. Kalau saya lihat, penyimpangan sudah tidak ada lagi. Sekarang, secara garis besar sudah tidak ada lagi. Cuma sekarang kita harapkan agar LDII harus mampu sosialisasikan ke masyarakat.

Kalau saya lihat untuk selama ini, karena saya dekat dengan Ketua LDII Batam. Cuma emang saya harapkan, tokoh-tokoh LDII harus mampu sosialisasikan hasil Rakernas. Memang saya akui bahwa ada sebagian masyarakat yang masih berbekas eksklusifnya. Mereka siap ikuti imam siapa saja. LDII yang dulu eksklusif, sekarang malah yang paling aktif. Di mesjid LDII juga, bukan hanya saya yang sudah kenal baik dengan tokoh LDII, tapi juga banyak yang lainnya. Sudah tidak ada masalah lagi. Orang LDII juga sudah shalat di mana-mana. Sudah bermakmum ke mana-mana, sudah berimam ke mana-mana.
http://afternewparadigm.blogspot.com

NU, LDII dan PKS Santuni Yatim dan Lansia

Ratusan anak yatim piatu dan lansia memperoleh santunan dari sejumlah organisasi di Kabupaten Demak. Semalam, NU dan LDII Mranggen telah menyantuni 75 anak yatim dan lansia di Masjid Baitunnaim, Kembngarum Mranggen. Sedangkan Sabtu pagi tadi, Paguyuban Keluarga Sejahtera (PKS) Sedyo Basuki Demak juga melakukan hal yang sama, di kediaman almarhum H Zaenuri Eksan di Jalan Bhayangkara 31 Demak.

KH Abdurohman, ketua panitia mengatakan, pemberian santunan ini dalam rangka menyambut 10 Muharam. Adapun kerja sama warga NU dan LDII Kecamatan Mranggen dalam menyantuni yatim piatu akan dilakukan secara berkesinambungan. Bila dibanding tahun lalu, jumlah penerima santunan kali ini lebih banyak.

Sedangkan Supardi SSos MSi, Ketua LDII Kecamatan Mranggen menambahkan, LDII memperhatikan lingkungan. Terlebih lagi terhadap yatim piatu. Meski jumlah santunan relatif kecil, namun diharapkan bisa meringankan beban mereka.

“Pemberian yang sudah berlangsung beberapa tahun ini, ke depan diharapkan bisa lebih baik lagi. Sebab, pemberian santunan kepada yatim piatu dan lansia merupakan langkah positif,” tambahnya.

Kerja sama warga NU dan LDII Mranggen kedepan bisa lebih ditingkatkan. Bahkan diharapkan bisa berlangsung hingga hari akhir nanti. “Kerukunan sesama muslim terus dijalin dan ditingkatkan. Sehingga bisa berbuat lebih banyak untuk sesama. Karena orang yang baik adalah orang yang berguna bagi orang lain,” ujarnya.

Sementara Ketua MUI Mranggen, KH Sonhaji Sulaiman yang hadir dalam acara itu menjelaskan, kerja sama kemanusiaan yang dilakukan NU dan LDII patut dicontoh. Karena sesama muslim memang harus begitu. Terlebih lagi kedua organisasi ini peka terhadap keadaan lingkungan.

“Kerukunan ini bisa lebih ditingkatkan, dengan cara mengendeng organisasi lain. Meski tidak muslim asal tidak memusuhi Islam, tak ada salahnya bila kita ajak kerja sama dan kita rangkul,” pungkasnya.

Sedangkan santunan kepada 40 anak yatim diserahkan langsung oleh Ketua PKS Sedyo Basuki Siti Nurhayati, disaksikan Ketua RT 06/07 Kelurahan Bintoro Hadiri SPd dan segenap warga Bhayangkara.

Pada saat sama masyarakat Desa Kalikondang Kecamatan Demak Kota juga menyalurkan santunan kepada 100 anak yatim piatu di Masjid Al Mutaqin, yang dilanjutkan dengan pengajian umum.

Ketua panitia KH Abu Mansur menyampaikan, dana santunan yang diberikan kepada para yatim merupakan sumbangan para jemaah masjid dan sejumlah donatur.

Sementara Kapolres Demak AKBP Eko Indra HS memeringati Hari Asyura dengan mengajak puluhan anak yatim ke tempat rekreasi. Selain memberikan hiburan sambil mengisi liburan sekolah para anak yatim, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk mengajarkan anak-anak personel polres tentang cara berbagi dengan sesama. Sebagaimana makna tersirat dari Lebaran Yatim itu sendiri. ssi/Jon (http://www.wawasandigital.com)

Islam tak Mengajarkan Kekerasan

Benturan peradaban Barat dan Timur bisa menciptakan energi positif. Saling tahu dan saling belajar. Negatifnya, malah menciptakan sentimen agama.

Di Indonesia benturan peradaban berbuah manis sekaligus getir. Ketika bangsa Indonesia mengejar ketertinggalan teknologi, justru muncul gerakan anti Barat. Anehnya, bila diperhatikan, gerakan itu justru memberikan stigma negatif dalam relasi agama-agama. ”Realitasnya, banyak tindakan yang bisa diidentifikasi sebagai gerakan anti-Barat yang kenyataannya adalah antiagama lain,” kata Prof Dr Nur Syam MSi, Sosiolog IAIN Sunan Ampel, Surabaya.

Akhir-akhir ini, juga terdapat perkembangan menarik dari kehidupan sosial, politik, dan agama pada masyarakat Indonesia. Dulu, masyarakat ini dikenal dengan budayanya yang adiluhung dan mengedepankan kerukunan, harmoni, dan selamat. Inti filsafat hidup tersebut kurang terlihat dalam praktik kehidupan masyarakat. Banyak konflik horizontal yang terjadi di mana-mana. Konflik antarsuku, desa, politik, dan agama terjadi di banyak wilayah.

Realitas empiris tersebut membenarkan berbagai survei yang mengeksplorasi tentang kecenderungan kekerasan di negeri ini. Berdasar survei bahwa 61,4 persen setuju untuk memerangi orang nonmuslim, 49 persen setuju membela perang dengan nonmuslim, 47 persen setuju pelarangan Ahmadiyah, 20 persen setuju dengan bom Bali, dan 18 persen setuju perusakan gereja.

Ketika Anda membaca data itu, terdapat pertanyaan besar, benarkah tabiat masyarakat Indonesia yang sarat kelemahlembutan, kesopanan, dan penghargaan kepada yang lain sudah berubah sedemikian drastis?

Betapa besar angka 61,4 pesen untuk menyetujui memerangi orang nonmuslim dan betapa mengagetkan angka 20 persen yang menyetujui bom Bali dan 18 persen setuju perusakan gereja. “Marilah angka-angka itu kita baca dengan hati nurani. Sebab, agama berurusan dengan hati nurani. Ketika mau memutuskan sesuatu, yang paling urgen adalah bertanya kepada hati nurani. Melalui hati nurani, sekurang-kurangnya akan dapat dinyatakan bahwa merusak, menghancurkan, dan membunuh bukanlah tabiat ajaran agama mana pun,” Kata Nur Syam. Bahkan, menurutnya, Nabi Muhammad SAW selalu mewanti-wanti agar dalam peperangan sekalipun, jangan membunuh perempuan, anak-anak, orang-orang yang lemah, merusak tempat tinggal, dan tempat ibadah.

Pemeluk agama apa pun menginginkan kedamaian, bukan konflik. Kedamaian adalah inti agama. Islam juga bermakna kedamaian. Karena itu, ketika seseorang beragama tetapi di dalam hatinya terdapat kecenderungan untuk melakukan kekerasan, dia telah terjauhkan dari pesan agama untuk memakmurkan kemanusiaan. Teologi agama apa pun pasti membenarkan agamanya sendiri. Namun, jangan dilupakan bahwa manusia hidup dengan manusia lain yang memiliki pilihan-pilihan keyakinan di dalam kehidupannya. Maka, memberikan tempat lain untuk hidup adalah sebuah kewajiban. Ada sebuah kesepakatan pro-eksistensi, bukan hanya co-eksistensi.

Pada akhir-akhir ini, banyak tindakan untuk merusak, menghancurkan, dan membumihanguskan apa saja yang dianggap berlainan. Masdar Farid Mas’udi, pengamat sosial, berpendapat agar bangsa Indonesia menghentikan berbagai macam kekerasan atas nama ”kesesatan” dan ”pengafiran”. Tindakan seperti itu justru akan menghasilkan pandangan buruk yang tidak menguntungkan Islam sebagai agama yang mengusung jargon rahmatan lil’alamin. Jadi, meski kehidupan ini terasa menyesakkan, tetap masih ada ruang untuk saling berbagi. (Sumber: Nuansa Online)

Komandan Kodim Menghadiri Pengajian LDII Jember

Pada saat pengajian umum warga LDII di Masjid Al-Mansyurin Kec. Patrang Kab. Jember, Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf. Seno Aji, berkesempatan mengikuti pengajian Al-Qur’an yang dipandu Ustad Abdul Syukur Taufiq.


Dalam sambutannya beliau mengungkapkan, “Makna Al-Qur’an yang disampaikan Ustad Abdul Syukur, menambah keyakinan saya, bahwa kan­dungan Al-Qur’an penuh rahmat. Untuk itu mari kita tingkatkan harmonitas sosial dan kerjasama sesama ormas Islam, agar generasi muda Indonesia memiliki semangat juang dan semangat persatuan seperti para pahlawan kita dulu” . Dalam acara itu Seno Aji sekaligus berpamitan kepada warga setempat karena mendapat amanah baru di Mabes Angkatan Darat.

Apakah Lailatul Qodar itu?

Lailatul qodar artinya adalah malam yang berpangkat. Malam yang mempunyai derajat yang tinggi bila kita memanfaatkannya untuk beribadah. yang berhak mendapatkan pahala lailatul qodar adalah orang yang bersungguh-sungguh beribadah, berdoa, sholat, berdzikir, dan amalan ibadah lainnya selama 10 hari malam terakhir bulan romadhon dimulai dari awal malam sampe waktu sahur. Di hadist disebutkan, doa yang sebaiknya dibaca sebanyak-banyaknya saat Lailatul Qodar yaitu: “Allohumma innaka afuwun karim, tuhibbul afwa fa’fuanni”, yang artinya “Ya Alloh, sesungguhnya Engkau maha pengampun dan maha mulya, senang Engkau pada pengampunan, maka ampunilah aku”.

Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim: Dari Ali bin Urwah, Nabi Muhammad SAW pernah bercerita bahwa ada 4 orang dari kaum Bani Isroil yang beribadah selama 80 tahun dan tidak pernah menentang kepada Alloh meski sekejap matapun, 4 orang tersebut adalah Nabi Ayub, Nabi Zakaria, Hizkil bin ‘Ajuzz dan Yusa’ bin Nun. Mendengar cerita Rasulullah tersebut Ali bin Urwah kaget keheranan terkagum-kagum betapa hebatnya ibadah ke 4 orang Bani Isroil tersebut.

Sesaat kemudian malaikat Jibril datang menghampiri nabi Muhammad SAW, lalu berkata: “Hai Muhammad lihatlah kaum Engkau, betapa terheran-herannya mendengar cerita Mu tentang ke 4 orang Bani Isroil itu padahal sesungguhnya Alloh telah menurunkan yang lebih baik dari itu (Ibadah ke 4 orang Bani Isroil selama 80 tahun tanpa menentang Alloh sekejap matapun).”

Kemudian kepada nabi Muhammad SAW Malaikat Jibril membacakan wahyu Alloh SWT (QS. Al-Qodr). Selanjutnya malikat Jibril mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW, “Lailatul Qodr ini lebih afdhol dari apa yang Engkau dan umat Engkau herankan atas ibadah ke 4 orang Bani Isroil itu.” Serta merta Nabi Muhammad dan para sahabat saat itu merasa senang tak terkira.

Subhannalloh, meski kita kaum akhir zaman yang nota bene lemah diberi kesempatan oleh Alloh untuk meraih keutamaan yang lebih besar dengan usaha yang lebih mudah dan ibadah yang lebih ringan jika dibanding kaum-kaum terdahulu yang kuat dan tentunya ibadahnya juga sangat luar biasa itu.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengajak dan menyeru kepada segenap muslimin dan muslimat untuk meramaikan masjid dengan ibadah dan amal sholeh dalam 10 malam terakhir di bulan Ramadhan ini tanpa melewatkan 1 malampun, dengan harapan Lailatul Qodr dapat kita raih. Mari persiapkan diri kita masing-masing, fisik maupun mental, fokuskan segala perhatian dan waktu 10 malam terakhir ini, ITIKAF di Masjid itu lebih baik.

Sumber : Blog LDII

Acara I’tikaf dan Sahur Bersama Muda-Mudi PAC LDII Kramatwatu


Kramatwatu : 29 September 2008 Jam 00.00 dini hari melakukan acara i’tikaf dan sahur bersama. Di hadiri oleh Ketua PAC LDII Kramat yaitu Bpk. H. Unasa beserta tokoh ulama setempat dan sekitar 50 Muda-Mudi Kramatwatu, acara ini bertujuan guna meningkatkan keakraban, kekompakan sesama pemuda dan pemudi dilingkungan PAC LDII Kramatwatu, tahun lalu pemuda-pemudi kramatwatu mengadakan Buka Puasa bersama tapi kali ini biar berkesan di bulan Romadhon maka diadakan acara semacam ini.

Menurut Bpk H. Unasa Ketua PAC LDII Kramatwatu mengatakan “kegiatan ini semestinya menjadi ajang para pemuda-pemudi untuk lebih belajar mendewasakan diri dalam bersikap karna adik-adik disini akan meneruskan generasi bapak-bapak yang akan datang, dan mudah-mudahan kegiatan ini bisa berlanjut terus dan memberi tambahan acara-acara lagi biar lebih kompak”.

DPD LDII Provinsi Banten Bekerjasama Dengan SENKOM Mitra Polri Provinsi Banten Membentuk Posko Mudik Lebaran 1429 H/2008


Sebagai bentuk rasa simpatik terhadap para pemudik lebaran, DPD LDII Provinsi Banten membentuk Posko Mudik Lebaran 1429 H/2008 M, untuk tahun ini DPD LDII Provinsi Banten bekerjasama dengan SENKOM Mitra Polri Provinsi Banten, ada nya kerjasama ini dapat memaksimalkan layanan kepada para pemudik, karena posko ini dilengkapi dengan sarana komunikasi radio.

Lokasi posko ini berada di depan Terminal terpadu pelabuhan Merak yang baru. Posko ini akan beroperasi mulai H-3 hingga H+2, posko ini selain dilengkapi sarana telekomunikasi radio milik SENKOM Mitra Polri Provinsi Banten juga dilengkapi tempat istirahat, mushola, dan takjil sederhana. Selain itu anggota SENKOM Mitra Polri juga turut membantu pihak keamanan mengatasi kemacetan yang terjadi di pelabuhan merak.

"Pembentukan posko ini sebagai bentuk kepedulian LDII terhadap masyarakat terutama para pemudik lebaran yang melalui pelabuhan Merak, selain itu posko ini termasuk dari rangkai 70 posko yang didirikan oleh LDII dari mulai Lampung sampai dengan Bali" Ujar Bapak Budi Hartono Ketua DPD LDII Provinsi Banten disela-sela persiapan posko. "Diharapkan posko ini dapat membantu para pemudik untuk menghilangkan kelelahan atau untuk sholat" Tambah Bapak Sumarno Ketua SENKOM Mitra Polri Provinsi Banten. (AB)

LDII Adakan I'tikaf Bersama di Masjid Al-Bina Jakarta


Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar itikaf akbar yang berlangsung di Masjid Al-bina, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan pada Minggu malam 21 September kemarin. Acara ini dihadiri ribuan orang hingga masjid serta pelatarannya penuh sesak. Hadir dalam i’tikaf bersama ini adalah beberapa ormas, perwakilan dari Depag, perwakilan dari MUI Pusat, para penulis buku “LDII After New Paradigm” dan beberapa undangan lainnya.

Acara dengan tajuk “Dengan I’tikaf Kita Membangun Akhlaq Bangsa” ini dimulai setelah sholat tarwih dan selesai sampai waktu sahur. Tujuan digelarnya i’tikaf bersama ini antara lain adalah untuk memanjatkan doa bersama atas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Seperti permasalahan kemiskinan hingga masalah kemaksiatan. Acara ini juga sebagai upaya menghidupkan sunah nabi pada 10 malam terakhir Ramadan. Pada acara i’tikaf ini juga diselingi pemberian santunan kepada 50 anak yatim piatu di Jakarta.

Untuk mendukung mudik Lebaran tahun ini, LDII menyatakan juga akan menggelar aksi simpatik dengan mendirikan 30 posko mudik di sepanjang Pulau Jawa dan Sumatra.

Nasehat Untuk Raja Dzalim

Seorang gadis kecil sedang berada di rumah sendirian. Ketika ia melongok ke luar jendela, dilihatnya seorang lelaki agak tua menuju pintu rumahnya. “Siapa gerangan?”, pikirnya. “Sepertinya bukan orang dari lingkungan sekitar sini”.

Benar, tak lama kemudian terdengar ucapan, “Assalamu’alaikum”. “Wa’alaikumussalam”,jawab gadis itu. “Oh, mari silahkan masuk tuan.. Mungkin sebentar lagi orang tua kami juga akan pulang. Karena setiap mahgrib kami selalu shalat berjamaah”. Tamu itu terpana. Ia mundur selangkah seraya bertanya, “Di mana orang tuamu? Mengapa gadis kecil sepertimu berani mempersilahkan aku masuk? Padahal kau kan belum kenal siapa aku?”“Ayah pernah mengatakan bahwa siapa saja yang mengucapkan salam, tentunya itu orang yang baik. Demikian juga almarhum ibuku mengatakan bahwa salam itu berarti mendoakan keselamatan dan memohonkan rahmat Alloh”, jawab gadis itu. Tamu itu kagum mendengar ucapan gadis kecil itu. Karenanya ia merasa malu dan merasa tanggung jawab untuk berlaku sopan. Tetapi ia masih ingin menguji gadis itu.“Apakah engkau tidak merasa takut tinggal di rumah sendirian?”“Siapa bilang saya sendirian tuan. Saya dan begitu juga dengan tuan tidak pernah sendirian. Kita semua selalu didampingi pengawal setia malaikat yang akan mencatat segala amal perbuatan kita yang harus kita pertanggungjawabkan di hari kiamat nanti. Tentu saja tuan lebih tahu daripada saya…”, potong gadis kecil itu.Tamu itu menunduk dan berfikir..”Pantas kampung ini tampak nyaman, aman, bersih, segar, karena hampir tiada gerak untuk iblis di sini”, gumamnya dalam hati. Ketika ayah gadis itu pulang, keduanya berjabat tangan dengan akrab. Tuan rumah mengijinkan sang tamu itu bermalam di rumahnya. “Di sini jauh dari kota. Jadi yang bisa kami hidangkan hanya susu perasan sendiri. Silahkan tuan”, ucap orang tua gadis tersebut mengeluarkan hidangan seadanya. “Alhamdulillah!” ucap tamu itu. “Mari diminum tuan!” Setelah keduanya minum susu perahan itu, sang tamu kemudian bertanya,”Berapakah susu yang dapat diperah setiap hari, dan berapa ongkosnya?”“Kira-kira tiga puluh liter setiap harinya, dan tidak pakai ongkos karena rumputnya tinggal dicari dan kami menggembalakannya sendiri. Jadi, tidak harus mengeluarkan upah untuk orang lain”. Tamu itu mengerutkan dahi,”Se-harusnya ada upeti buat raja di sini karena hasilnya cukup lumayan banyak”, kata sang tamu.“Tapi…”, sela gadis kecil yang sejak tadi duduk bersama ayahnya itu. “Semua barokah Alloh akan sirna jika raja selalu menarik upeti dari rakyat. Karena itu adalah kedzaliman.” Lagi-lagi sang tamu itu terperanjat mendengar ucapan gadis kecil itu. Seolah-olah ia merasa tersindir. Alangkah lancangnya mulut anak ini. Gadis yang sejak pertama dikaguminya itu, seakan-akan telah membaca suara hati dan niatnya. Sehingga semalaman ia sulit memejamkan matanya. Tetapi memang diakuinya bahwa betapa aman, tenang dan sederhananya hidup bapak dan anak itu. Tentu saja semua ini karena keyakinannya atas barokah Alloh SWT.

Pagi harinya, seusai shalat subuh, sang tamu diberi hidangan makanan dan susu. Tapi tiba-tiba, gadis kecil itu masuk dan berkata, “Tak seperti biasanya ayah! Sapi-sapi kita tak mau mengeluarkan susu. Apakah ada niat dari raja untuk menarik upeti kepada kita yang terpencil ini? Sebab bila raja berbuat dzalim, maka barokah Alloh akan hilang”.Tamu itu amat terkejut. Ia lalu segera keluar bersama gadis itu menuju ke tempat sapi-sapi yang sedang diperas itu, seraya berkata,”Tenangkan hatimu nak, raja tidak akan berbuat dzalim. Aku akan pergi menghadap raja ke istana. Akan kulaporkan kejadian disini, agar raja menjadi sadar. Jika ia baik dan berusaha mensejahterakan rakyatnya, tentu kita akan terus dibarokahi Alloh”. Baiklah”, kata gadis itu sambil mengangguk.Baru saja tamu itu menyelesaikan kalimatnya, gadis itu mulai mencoba lagi memerah susu. Dan sungguh ajaib, susu itu keluar lagi dengan lancarnya karena raja telah membatalkan niatnya yang buruk untuk menuntut upeti. Tanpa sepengetahuan gadis kecil dan ayahnya ternyata tamu yang menginap semalaman tersebut adalah tidak lain sang raja sendiri yang sedang menyamar melihat-lihat keadaan rakyatnya. Pada mulanya memang ia berniat untuk mencari sumber-sumber baru untuk bisa menarik upeti. Tapi akhirnya dengan kejadian tersebut, sang raja pun akhirnya membatalkan niatnya. Demikianlah kiranya dapat kita mengerti, bahwa kedzaliman seorang pemimpin, hanya akan membawa kesengsaraan bagi rakyatnya, dan dijauhkan dari barokah Alloh SWT. [Ust.H. Dave Ariant Yusuf]

Sumber : Nuansa Online

DPD LDII Provinsi Banten Memperingati Nuzulul Qur'an 1429 H

Ketua Komisi Fatwa MUI PUSAT lakukan tausyiah di Masjid Al Musawwa, Kramatwatu Serang. Banten

Pada tanggal 18 Romadhon 1429H lalu, DPD LDII Banten memperingati Nuzulul Qur’an 1429 H, dalam acara Nuzulul Qur’an kali ini diisi dengan pengajian Qiro’atul Sab’ah dan tausyiah. Sebetulnya acara tausyiah khususnya di bulan Romadhon bagi LDII merupakan agenda rutin diseluruh tingkatan mulai PAC hingga DPD LDII Provinsi Banten. Selain dalam rangka memaksimalkan menjaring berkah dibulan suci, acara ini menjadi ajang silaturohim para warga masyarakat dan ulama sekitar. Pemberi tausyiah biasanya selain dari ulama LDII juga diisi dari MUI dan instansi pemerintahan serta sesama ormas keagamaan lain . Namun acara yang diselenggarakan secara terpusat di Masjid Al Musawwa Kramatwatu Serang, Banten kali ini sangatlah lain, Bapak KH Ma’ruf Amin, selaku Ketua komisi fatwa MUI Pusat dan Dewan Penasihat Presiden RI berkenan hadir bersilaturohim dan memberikan tausiyah nya. Lebih dari 200 tamu undangan dan 800 warga LDII dan masyarakat sekitar masjid memenuhi Masjid Al Musawwa. Undangan hadir dari berbagai instansi pemerintah, ormas keagamaan dan para tokoh masyarakat mulai tingkat RT sampai dengan Provinsi.

“ Alhamdulilah, LDII di Banten sudah biasa menghadirkan ulama dari MUI Pusat, namun hari ini kami sangat berbahagia karena hampir ulama diseluruh tingkat dapat hadir di Mesjid Al Musawwa bersilaturohim dengan seluruh warga” Budi Hartono Ketua DPD LDII Prov Banten mengungkapkan kegembiraannya.

Acara berlangsung hikmat dimulai sejak sholat Isya’ dilanjut dengan sholat Tarawih. Kemudian undangan bersama sama mengikuti pengajian Al Qur’an, Ustadz Patria Nur dan Ustadz Brien Hariman mengenalkan ilmu membaca Al Qur’an Qiro’atul Sab’ah kepada para undangan, kemudian diakhiri dengan acara puncak Tausiyah oleh Bapak KH. Ma’ruf Amin dan sebagai do’a penutup dibawakan oleh Ketua MUI Banten Bapak KH. Aminudin Ibrahim, LML.

Bpk KH Ma’ruf Amin didalam tausyiahnya berpesan agar Al Qur’an dapat dipegang oleh umat Islam sebagai pedoman hidup sehari hari secara proporsional. Hati-hati terhadap gerakan yang mendistorsikan Al Qur’an dari umat dengan tujuan memberikan pemahaman yang salah kepada Al Qur’an sehingga tanpa terasa umat Islam menjadi jauh dari yang diperintahkan Allah dan Rasulnya, dan akhirnya Al Qur’an tinggal menjadi sebatas simbol agama saja”.

Para undangan setia mengikuti jalannya acara hingga tanpa terasa malam larut mengakhiri acara puncak tausyiah. “Semoga kegiatan silaturohim ini tidak hanya dimaksimalkan di bulan Romadhon saja, tugas ulama dan pemerintah sangat banyak. Mari kita mencari persamaan, bersama sama bahu membahu membangun umat dan memerangi kebodohan serta kemiskinan. ” komentar salah satu tokoh masyarakat yang hadir mengikuti tausyiah.

Pembagian Cinderamata Bagi Khafilah Peserta MTQ

Provinsi Banten mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan MTQ tingkat Nasional XXII, pada bulan Juni 2008. Suatu kehormatan bagi masyarakat Banten dapat menyelenggarakan perhelatan akbar ini.

Alhamdulillah MTQ tingkat Nasional XXII yang berlokasi di Pusat Pemerintahan Provinsi Banten ini dapat berjalan dengan lancar walaupun kekurangan disana-sani masih ada tapi secara keseluruhan acara ini berjalan dengan lancar, acara ini sendiri di buka oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan di tutup oleh Bapak Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Tahun ini sebagai juara umum adalah khafilah dari DKI Jakarta sedangkan provinsi Banten sendiri pada urutan ke 2.

Dalam rangka ikut mensukseskan perhelatan akbar ini, DPD LDII Provinsi Banten turut serta mensukseskan MTQ tingkat Nasional XXII baik berupa pemasangan spanduk maupun pemberian cinderamata kepada khafilah peserta MTQ berupa payung. Menurut beberapa khafilah payung ini sangat bermanfaat bagi peserta.

Selain itu saat DPD LDII Provinsi Banten membagikan cinderamata, kami bertemu seorang wagra LDII yang menjadi pimpinan khafilah dari Provinsi Jawa Timur.

Gotong Royong Membangun Masjid

Hari Minggu tanggal 31 Agustus 2008 lalu, warga PAC LDII Harjatani bersama warga sekitar bergotong royong membangun sarana ibadah mesjid di salah satu kompleks perumahan di kampung Cigodag Harjatani.

Menurut salah satu warga di kompleks perumahan tersebut Giyono "Pembangunan mesjid ini sangat berguna bagi warga dalam menjalankan ibadah, selama ini mesjid yang ada sangat jauh. Kami berterima kasih kepada PAC LDII Desa Harjatani yang sudah membantu pembangunan mesjid ini"

"Ini salah satu bentuk kepedulian warga LDII terhadap warga sekitar terutama dalam hal pembangunan akhlak dan moral manusia" menurut Nirwansyah, SE selaku ketua PAC LDII Desa Harjatani.
"Pembangunan mesjid ini terus akan kami bantu, kalau perlu sampai mesjid ini selesai dan kami berharap mesjid ini dapat berguna bagi warga kompleks perumahan ini" tambah Ketua PAC LDII Desa Harjatani.

Jumat, 26 September 2008

Suryo Agung Wibowo : Puasa Bentuk Tubuh Jadi Ringan

Image
Tak ada halangan bagi seseorang untuk tidak berpuasa, termasuk bagi seorang atlet seperti Suryo Agung Wibowo, sprinter andalan Indonesia. Meski tetap menahan lapar dan haus, Suryo juga konsisten berlatih rutin lari.'

'Tubuh saya kian ringan dan lari menjadi lebih cepat,'' ujar peraih medali emas lari 100 dan 200 meter SEA Games 2007 kepada Republika, Senin (15/9).


Diakuinya, berpuasa dengan tetap harus melakukan latihan memang terasa berat. Namun, jika itu dilakukan secara ikhlas dan menjadi kebiasaan, rasa haus dan lapar tak akan terasa.

Untuk membunuh rasa ingin mereguk air mineral, Suryo harus melawan ilusinya itu dengan semangat tinggi. Hal itu, katanya, terasa saat cuaca panas dan tenggorokan terasa kering.

Pria kelahiran Solo, 8 Oktober 1983, ini menyatakan dalam berpuasa ini porsi latihannya berkurang dibanding hari biasa. Pada hari biasa dia harus rutin berlatih pagi dan sore. Tapi, di bulan puasa ini hanya dilakukan pada sore hari antara pukul 16.00-17.00 WIB.

Pengurangan porsi latihan ini juga atas izin dari pelatihnya, Robert Balat. Sebelumnya, pelatih asal Australia itu menghendaki dirinya tetap berlatih seperti biasa, yakni pagi dan sore. Tapi, Balat akhirnya menyadari setelah melihat Suryo menjalani ibadah puasa itu.

''Kebetulan sekarang tidak ada even besar sehingga latihan saya berkurang. Meski begitu, saya tetap menjaga kondisi dengan sedikit latihan ringan,'' lanjutnya.

Prestasi Suryo Agung di jalur atletik dibuktikan dengan keberhasilannya menembus medali emas SEA Games untuk lari 100 meter dengan kecepatan 10,25 detik. Prestasi itu sekaligus memecahkan rekor dan dengan kecepatan itu menjadikan Suryo masuk atlet Olimpiade Beijing 2008.

Sayang di Beijing Suryo tidak bisa berbuat banyak. Persaingan lari cepat di jajaran dunia saat ini rata-rata ditempuh dengan catatan waktu di bawah 10 detik. Akhirnya, Suryo hanya berhasil lari dengan kecepatatan 10,40 detik.

Suryo menambahkan, agar tubuh tetap fit dalam berpuasa yang harus diperhatikan adalah makanan yang mengandung protein tinggi. Itu, katanya, dilahapnya saat berbuka dan sahur. Bila perlu menambah kebutuhan vitamin dengan mengonsumsi makanan tambahan.

Supaya lebih khusuk dalam menjalani ibadah puasa ini, Suryo memilih pulang kampung di Solo, Jawa Tengah. Dengan berkumpul bersama keluarga inilah Suryo semakin merasakan nikmatnya berpuasa dekat dengan orang tua dan keluarga. Apalagi, ia bisa menjalani shalat tarawih bersama.

''Saya pernah sekali tidak berpuasa karena harus ikut Thailand Open tahun 2007. Rasanya sangat menyesal sekali. Tapi bagaimana lagi, ketika itu saya harus membuktikan yang terbaik. Di situlah terasakan makna lomba di bawah terik matahari,'' tambahnya. lhk

Sumber Foto : www.alief.wordpress.com

LDII salurkan Zakat Koorporasi

Sholeh Iskandar - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersama sembilan organisasi masyarakat (Baznas, Lazis DDII, Lazis Muhamdiyah, Lazis RZI, Aksi Cepat Tanggap, Yayasan Dompet Dhuafa, Laz Al Azhar, Lazis BMT, dan Lazis PKPU) mendapat kepercayaan menyalurkan zakat koorporasi oleh Bank Mega Syariah (BMS)

Kemarin, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII, Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam, menyerahkan secara simbolis zakat tersebut kepada Ketua DPD LDII Kota Bogor Radjab Tampubolon, dan Ketua DPD LDII Kab. Bogor H. Bambang Wahyudi di Masjid Nurul Iman, Budi Agung Kecamatan Tanah sareal.

DPP LDII dipercaya untuk menyalurkan zakat itu kepada mustahiq sebesar Rp. 350 juta dari dana zakat kooporasi BMS tersebut. Kemudian DPP LDII menyalurkan sebagian dana zakat itu secara simbolis kepada sejumlah mustahiq zakat di Bogor melalui Dewan Pimpinan Daerah LDII Kota dan Kabupaten Bogor.

Ketua Umum DPP LDII Prof. KH Abdullah Syam mengatakan zakat yang disalurkan melalui DPD LDII Kota Bogor masing-masing sebesar Rp.25 Juta, selanjutnya dana itu akan dibagikan kepada 500 keluarga dhuafa dengan besaran pembagian Rp. 100 ribu per keluarga.

Selain Bogor, DPP LDII juga menyarlurkan zakat di beberapa wilayah lainnya seperti Depok, Bekasi, DKI Jakarta dan Tangerang. Ia juga menghimbau agar dana tersebut disalurkan dengan benar dan dapat di pertanggungjawabkan.

“Harus ada laporannya ke DPP LDII tentang siapa saja yang menerima. LDII harus mampu membuktikan dirinya sebagai ormas keagamaan yang menjunjung tinggi sifat jujur amanah rukun kompak dan mampu bekerjasama yang baik melalui penyaluran zakat koorperasi”, ujarnya.

Ia berharap BMS akan terus memberikan kepercayaan kepada LDII untuk menyalurkan dana zakat koorporasinya dan jumlah dana yang disalurkan dapat terus berkembang hingga memberikan manfaat nyata kepada keluarga dhuafa yang menerima bantuan.

Sementara Ketua DPD LDII Kota Bogor Radjab Tambulon berjanji akan menjalankan amanah tersebut dengan baik. Kami akan data dan akan kami langsung berikan dengan cara door to door, ' ujarnya.

Bogor Metropolis 17 September 2006/ 17 Ramadhan 1429 H. hal . 10

Kunjungan Dr.Yuddy Krisnandi ,ME ke Depok

Dalam rangka mensosialisasikan pemilu 2009, sekaligus silaturohim, Dr.Yuddy Krisnandi, ME salah seorang anggota Komisi I dari Fraksi Golongan Karya di Dewan Perwakilan Rakyat RI berkunjung ke Kota Depok.

Diantar oleh salah seorang warga LDII asal bekasi yang menjadi calon legislatif di Kabupaten Lamongan , Bp. Zaenal Asikin.

Dalam kesempatan tsb. Yuddy disambut oleh jajaran DPD Kota Depok yang diketuai oleh Dr.Ir. Sobar Wiganda MSc (yang saat ini juga menjabat salah satu ketua di DPP LDII), serta dihadiri juga oleh eks-Ketua Umum LDII periode 1990-2000 Bp.K.H. Hartono Slamet.

Dr.Yuddy menyampaikan beberapa gagasan yang dituangkan dalam sebuah buku kecil berupa 5 agenda membangun bangsa bermartabat:
1. Indonesia yang Makmur
2. Indonesia yang Cerdas
3. Indonesia yang Adil
4. Indonesia Tanpa Korupsi
5. Indonesia yang Mandiri.

Pada saat itu Bp.K.H.Hartono Slamet mengingatkan Yuddy sebagai seorang tokoh muda agar mengganti selogan yang dikutipnya dari Soekarno :"Beri aku seratus pemuda yang gagah aku sedia menggoncang dunia" untuk dimasa sekarang ini menjadi kesiapan untuk MENATA, karena goncangan sudah terlalu banyak terjadi di Indonesia.
Saat ini Indonesia butuh penataan, agar setiap sendi dan gerak dinamis bangsa dapat selaras dan harmonis mencapai cita-cita pendirian negara kesatuan RI.

Photo Bersama
Pertemuan diakhiri dengan doa oleh Bp.Ir.H.Billtoni, yang memberikan nsihat agar senantiasa menjaga amanat, karena amanah akan mendatangkan rezeki, sedangkan khianat akan mendatangkan kefakiran. Lalu disemangati pula agar istiqomah berbuat kebaikan, karena ketika Alloh menghendaki kebaikan, maka tidak ada yang bisa menahannya, sebaliknya ketika Alloh menghendaki kejelekan, maka tidak satupun yang bisa menolak.

Sumber : LDII.or.id

Mekah, Magnit Umat Islam

September 10, 2008


MEKAH adalah kota pertama di dunia. Di kota inilah Nabi Ibrahim dan Siti Hajar membentuk suatu komunitas kehidupan di mana dalam menjalaninya mereka meminta kepada Allah untuk diselamatkan dari godaan setan yang terkutuk.

Kemudian Allah mengabulkan doa mereka dan diutuslah para malaikat untuk menjaga mereka. Tempat-tempat para malaikat itulah yang sekarang menjadi batas Tanah Haram. Adapun batas Tanah Haram adalah: sebelah utara 6 km (Tan’im), selatan 12 km (Adhah), barat 15 km (Syumaisyi), timur 16 km (Ji’ranah), dan tenggara 13 km (Wadinah).

Sejak Kakbah berdiri, di sekelilingnya dibangun tempat sujud yang kita kenal dengan Masjidil Haram yang mempunyai luas 328 ribu m2 dan dapat menampung 730.000 jamaah pada hari biasa. Sedangkan pada musim haji, jamaah di Masjidil Haram bisa mencapai satu juta orang. Tahun ini sedang ada pelebaran Masjidil Haram. Di sekelilingnya seperti Pasar Seng dan beberapa hotel sudah diratakan dengan tanah. Demikian pula bukit-bukit banyak yang diratakan.

Praktis hanya Hotel Hilton, Hotel Intercontinental, dan Zamzam Tower (hotel baru) yang bertahan. Semua ini untuk mengantisipasi jumlah orang yang datang ke Masjidil Haram, baik saat umrah maupun pada musim haji yang setiap tahunnya selalu meningkat. Cuaca Kota Mekah saat ini lebih bersahabat dibanding Medinah, baik malam hari maupun siang hari. Siang hari “hanya” mencapai 35-40 derajat celsius sedangkan malam hari sekitar 30 derajat sehingga sehingga cukup kondusif bagi jamaah yang melaksanakan ibadah umrah dalam keadaan puasa.

Setiap pribadi muslim pasti bercita-cita untuk ke Masjidil Haram. Selain wajib bagi yang mampu, juga setiap orang yang pernah ke Mekah akan selalu berdoa agar bisa kembali untuk beribadah di Masjidil Haram seperti yang tersirat dalam doa: Allahumma balligna makkata wal madinata wal `arafata warzuknal hajjal mabrur, wardha anna wagfirlana warhamna anta maulana fansyurna `alal kaumil kaafirin. Kota Suci Mekah dengan Masjidil Haramnya merupakan magnit bagi umat Islam. Setiap muslim bercita-cita datang ke Masjidil Haram, minimal sekali seumur hidup. Kalaupun belum bisa, biasanya kita menitip doa kepada orang-orang yang akan berangkat ke Mekah, baik untuk umrah maupun ibadah haji. Ada banyak keutamaan Tanah Haram Mekah, antara lain, beribadah disini sama dengan beribadah seratus ribu kali lipat dari tempat-tempat lainnya di bumi ini (Hadits riwayat Ibnu Majjah).

Keutamaan umrah di bulan Ramadhan adalah pahalanya membandingi haji bersama Nabi Muhammad (Hadis riwayat Muslim dari Ibnu Abbas). Dalam Hadits riwayat Ibnu Majjah dari Ibnu Abbas diterangkan bahwa barang siapa yang menjumpai bulan Ramadhan di Mekah lalu melaksanakan puasa dan salat maka pahalanya sama dengan seratus ribu bulan Ramadhan diluar Mekah. Subhanallah, begtu banyak pahala dan magfirah yang diperoleh di Mekah. Namun keutamaan bulan Ramadhan bukan hanya diperoleh di Kota Mekah. Di mana saja di muka bumi ini bila kita melaksanakan puasa dan semua amalan yang ada di dalamnya maka kita akan memperoleh pahala yang juga besar. Dalam sebuah riwayat hadis Buhori diterangkan, “Man shauma ramadhana imanan wa’tisaban gufiro lahu mataqaddama minzanbi”. Artinya: “Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.”


(Oleh: Hidayat Nahwi Rasul)

Al Quran dan Al Hadits Dasari Ajaran LDII

Kamis, 08 November 2007 08:14

Kapanlagi.com
- Ajaran Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersumber dari Al Quran dan Al Hadits serta tafsir-tafsir yang diakui di kalangan umat Islam Indonesia.

Wakil Ketua LDII Provinsi Jambi, Luluk Miftahuddin, ST dalam pernyataan tertulisnya, menegaskan ajaran LDII bersumber dari Al Quran dan Al Hadits serta tafsir-tafsir yang diakui di kalangan umat Islam Indonesia.

"Tidak benar bahwa LDII menganut ajaran Islam Jam`iyah, apabila di Jambi atau wilayah manapun terdapat ajaran Islam Jam`iyah itu bukan merupakan ajaran LDII," tegas Luluk dalam surat sanggahannya yang juga ditandatangani Rahmat Nuruddin, S.Kom selaku sekretaris LDII Jambi.

Penegasan itu disampaikan pengurus LDII Jambi tersebut, karena dalam pemberitaan sebelumnya Ketua MUI Jambi Prof DR Sulaiman Abdullah menyebutkan LDII menganut paham Islam Jam`iyah, padahal itu tidak benar.

LDII Provinsi Jambi telah menjalin hubungan baik dengan MUI Provinsi Jambi maupun dengan instansi pemerintah dan ormas lainnya, dan tempat ibadah yang mereka miliki juga terbuka untuk umum.

Selain itu LDII juga mempunyai banyak aktivitas serta kegiatan termasuk pengajian yang sifatnya terbuka. (*/boo)

Sumber : Kapan Lagi

Kamis, 25 September 2008

Cari Lailatul Qadar, Umat Islam I`tikaf di Banda Aceh

22/09/08 00:56

Banda Aceh (ANTARA News) - Umat Islam di Kota Banda Aceh melakukan I`tikaf (berdiam) di masjid-masjid untuk mencari "Lailatur Qadar" mulai malam 21 hingga 30 Ramadhan 1429 Hijriah.

Informasi yang diperoleh ANTARA, Minggu, kegiatan hari pertama di 10 hari terakhir Ramadhan itu diprakarsai para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan remaja masjid setempat.

Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, Masjid Al-Falah Neusu, Kecamatan Baiturrahman, Masjid Teuku Umar, Kecamatan banda Raya, dan Masjid Al-Furqan, Kecamatan Kuta Alam.

Selain di Banda Aceh, juga ada kegiatan yang sama di Masjid Ajun dan Keutapang II Kecamatan Baitussalam dan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.

Kegiatan yang sama juga berlangsung di Masjid Al-Mukmin, Peurada Utama, yang diselenggarakan oleh DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Banda Aceh.

Wakil Sekretaris Umum DPW PKS Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD), Nasrul Wahdi menyatakan, kegiatan i`tikaf hampir setiap tahun dikerjakan pada 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan.

I`tikaf tidak saja dilakukan pada malam hari, tapi juga siang hari, sehingga para peserta yang sebagian besar laki-laki itu tidak pulang.

"Jadi, selama 10 hari terakhir mereka beribadah penuh," ujarnya.

Kegiatan i`tikaf diisi dengan berbagai kegiatan pengajian dan ceramah agama. Khusus pada malam hari ditambah dengan shalat malam dengan mengkatamkan tiga juz Al-Quran.

Sementara itu, Ketua DPD LDII Banda Aceh, H. Zeini, SE. Ak menyatakan, kegiatan i`tikaf di Masjid Al Mukmin hanya pada malam hari pada 10 hari terakhir, mulai shalat Isya sampai waktu sahur.

Kegiatan i'tikaf diisi dengan pengajian Al-Qur'an dan Hadist kemudian ditambah dengan nasehat agama, katanya.

Zeini mengemukakan kegiatan i`tikaf sudah menjadi kebiasaan warga LDII untuk mencari Lailatul Qadar, karena keutamaannya sangat besar, yakni lebih baik dari pada ibadah 1.000 bulan. (*)


Sumber : Antara

Ormas Islam LDII Kutuk Serangan Bom Pakistan

21/09/08 14:11

Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Da`wah Islam Indonesia (LDII) mengutuk mengutuk keras serangan bom bunuh diri di Islamabad, Pakistan, Sabtu (20/9), yang menewaskan lebih dari 40 orang.

"Ini bulan puasa, seharusnya pelaku peledakan bom tersebut juga menghormatinya, dan tidak melakukan tindakan yang memakan korban jiwa. Ini jelas bukan tindakan seorang muslim," tegas Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo di Jakarta, Minggu.

Bom bunuh diri yang berasal dari sebuah truk telah menyerang Hotel Marriott di Islamabad menewaskan sedikitnya 43 orang, melukai sekitar 250 orang dan sejumlah bangunan dekat hotel terbakar.

Serangan bom bunuh diri itu terjadi beberapa jam setelah Presiden baru Pakistan Asif Ali Zardari, duda mantan perdana menteri Benazir Bhutto yang juga dibunuh, menyampaikan pidato pertamanya di parlemen yang terletak beberapa ratus meter dari ledakan tersebut.

Hotel Marriott yang dijaga ketat itu adalah salah satu dari jaringan hotel internasional asal AS yang populer di kalangan orang asing, diplomat dan orang-orang kaya Pakistan.

LDII dan sejumlah ormas Islam mensinyalir ada pihak asing yang mencoba mengganggu kerukunan antarumat beragama, terutama antara kaum muslim dan non muslim dunia.

"Kita mengimbau umat beragama di Indonesia agar bersatu sehingga tidak dapat diadu domba, serta menghindarkan tindak kekerasan seperti yang terjadi di pakistan," kata Prasetyo.

Masjid-masjid seluruh Indonesia diharapkan melakukan Salat Gaib untuk mendoakan para korban ledakan bom di Pakistan.

"Pada hari yang baik ini, Ormas Islam akan melakukan Salat Gaib bersama untuk arwah korban ledakan dan doa untuk keselamatan bangsa agar terhindar dari berbagai peristiwa yang memakan korban jiwa," katanya.

Sebagai bangsa dengan umat Islam yang besar, rakyat Indonesia dapat mencontoh akhlak Nabi Muhamamad bahwa Islam merupakan agama yang damai dan tidak mengenal kekerasan. (*)

Sumber : Antara

Rabu, 10 September 2008

Malam Lailatul Qadar : Masjid di Aceh Ramai dengan Orang I’tikaf

Kamis, 04-10-2007


MedanBisnis – Banda Aceh
Ratusan umat Islam di Kota Banda Aceh ikut meramaikan masjid pada malam ke-21 puasa Ramadhan untuk melaksanakan “i’tikaf” (berdiam diri) mencari kefadhalan “lailatul qadar” yang merupakan malam penuh berkah lebih baik dari seribu bulan.

Pemantauan watawan Selasa malam di Banda Aceh, pada malam pertama dari sepuluh malam akhir puasa, umat Islam di daerah itu meramaikan masjid-masjid untuk meningkatkan ibadah sampai menjelang sahur dalam rangka mencari lailatul qadar.
Masjid Al-Furqan di Desa Beurawe dan Masjid Baiturrahim di Desa Ateuk Pahlawan dipenuhi warga dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta Masjid Al-Mukmin di Desa Lamgugob dipadati warga dan simpatisan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Kegiatan i’tikaf yang sudah menjadi ibadah rutin selama bulan suci Ramadhan tersebut dimulai dari Shalat Magrib sampai menjelang sahur. Wakil Sekretaris DPW PKS Aceh Nasrul Wahdi menyatakan, ibadah i’tikaf sudah menjadi kegiatan rutin warga PKS untuk mencari kefadhalan lailatur qadar yang lebih baik dari seribu bulan.
Berdasarkan firman Allah SWT dalam Alquran surat Al-Qadar, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) saat lailatul qadar. Dan tahukah kamu apakah lailatul qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.”
Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, “Carilah lailatul qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.”
“Karena kita tidak tahu menentukan malam ganjil yang keberapa lailatul qadar akan turun, maka dianjurkan setiap malam melaksanakan i’tikaf. Kalau setiap malam kita melakukan i’tikaf, sudah dipastikan akan menemukan lailatul qadar,” kata Ketua DPD LDII Kota Banda Aceh H Zaini.
Nasrul menyatakan, kegiatan tersebut diisi dengan ceramah agama, salat sunah, dan tadarusan. Zaini menyatakan, kegiatan i’tikaf selama sepuluh malam terakhir itu merupakan ibadah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah beri’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Oleh karenanya, untuk mendapatkan lailatul qadar tersebut pihaknya mengajak seluruh warga LDII dan umat Islam lainnya untuk beri’tikaf di masjid-masjid, apalagi di Aceh sekarang ini diterapkan syariat Islam, katanya.
Remaja Mesjid Quba Bebesen menggelar berbagai lomba dalam memeriahkan malam Nuzul Qur?an. Berbagai lomba yang digelar sepekan sebelum malam Nuzul Qur?an itu masing-masing, MTQ, Asmaul Husna, Lomba Azan, dan lomba Imam Remaja.
Sementara itu, dari Kabupaten Aceh Tengah dilaporkan, Remaja Masjid Quba Bebesen, menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memeriahkan malam Nuzulul Quran. (ant)

Sumber : Medan Bisnis Online

10.000 Orang Gelar Doa agar Kelud Tidak Meletus

Senin, 29-10-2007

MedanBisnis – Kediri
Sedikitnya 10.000 orang yang merupakan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar doa bersama di Kediri, Jawa Timur, agar Gunung Kelud tidak meletus. Doa bersama untuk Gunung Kelud itu dilakukan sebelum acara halalbihalal di Ponpes LDII, kawasan Burengan, Kota Kediri, dimulai Minggu (28/10) pukul 10.00 WIB.

Dengan dipimpin seorang imam, ribuan pengikut LDII mengamini agar Gunung Kelud tidak jadi mele­tus atau kalau memang meletus tidak sampai menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda.
Ketua DPD LDII Jatim Chriswanto Santoso mengatakan, banyak pengikut LDII yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I Gunung Kelud, baik di Kabupaten Kediri maupun di Kabupaten Blitar.
Oleh sebab itu, pihaknya sangat memperhatikan informasi sekecil apapun mengenai aktivitas Gunung Kelud selama beberapa hari terakhir.
Selain itu, kata dia, DPD LDII Jatim telah menerjunkan sedikitnya 100 orang tenaga sukarelawan untuk membantu proses evakuasi warga yang masih tinggal di KRB I Gunung Kelud.
“Kami juga mendirikan lima unit posko di beberapa tempat pengungsian baik di Kabupaten Kediri maupun di Kabupaten Blitar,” jelas Chriswanto.
Sementara, data dari Pos Pe­ngamatan Gunung Api (PPGA) Kelud, di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, menyebutkan selama 12 jam (00.00-12.00 WIB) telah terjadi enam kali gempa tremor, dua kali gempa vulkanik dangkal, lima kali gempa vulkanik dalam, dan enam kali gempa tektonik jauh.
Pada pukul 06.00 hingga 12.00 suhu air danau kawah telah mencapai 39,2 derajat celsius pada kedalaman 15 meter, 38,1 di kedalaman 10 meter, dan 37,4 pada bagian permukaan.
Sampai berita ini diturunkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) masih menetapkan Gunung Kelud berstatus awas (level IV) kendati sebelumnya sempat berwacana akan menurunkan status gunung yang berketinggian 1.731 meter dari permukaan laut itu. (ant)

Sumber : Medan Bisnis Online

Pesantren Harus Tanamkan Nilai-nilai Kebangsaan

Senin, 04-06-2007
MedanBisnis – Jakarta
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak para pengelola pondok pesantren untuk memberikan pendidikan wawasan kebangsaan agar dapat menjadi tumpuan Indonesia di masa mendatang.
Pernyataan Wapres Kalla tersebut disampaikan saat meresmikan Pondok Pesantren Budi Oetomo di Solo Jawa Tengah, Sabtu, sebagaimana diungkapkan oleh Humas LDII, Joko Hariyanto, di Jakarta, Minggu (3/6).

Pondok Pesantren Budi Oetomo tersebut merupakan milik Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Kehadiran Wapres ke basis LDII di Solo tersebut merupakan yang pertama kalinya.
“Kita ketahui cinta tanah air merupakan sebagian dari iman. Tentu menggabungkan ide pesantren dengan kebangsaan adalah suatu pikiran untuk mendekatkan anak-anak kita bahwa di samping mencintai agama, mencintai kyai juga mencintai tanah air,” kata Wapres.
Wapres menilai jika ada alumni pesantren yang ditangkap karena masalah berat, maka hal itu bukan merupakan kesalahan pendidikan yang ada di pesantren, melainkan adanya pembelokan tujuan.
“Karena itu kita tidak pernah mendengar adanya tawuran antar santri pesantren dan sebagainya. Bahwa ada alumni pesantren yang ditangkap karena perkara berat itu bukan hasil pendidikan pesantren. Tentu itu hasil pendidikan yang berbelok dari tujuan pendidikan pesantren,” tegas Wapres dengan bersemangat.
Pemerintah, tambah Wapres tidak akan membedakan sekolah negeri dengan swasta seperti madrasah.
Oleh karena itu, tambahnya, Ponpes Budi Oetomo LDII ini diharapkan memberikan bekal keterampilan pada santrinya agar bisa mandiri ketika terjun di masyarakat.
Wapres menyampaikan kegembiraannya ponpes Budi Oetomo LDII telah mampu menggabungkan nilai budaya dengan nilai-nilai agama.
Hal itu, tambah Wapres terlihat dari berbagai laporan masyarakat yang menyebutkan alumni ponpes ini mempunyai akhlakul kharimah ketika sudah terjun di masyarakat.
Dalam kesempatan itu Wapres memberikan sumbangan untuk penyelesaiaan pembangunan mesjid serta pengembangan ponpes Budi Oetomo LDII.
Sementara pimpinan ponpes Budi Oetomo LDII KH M Thoyyibun mengungkapkan, ponpesnya telah menghasilkan hampir 1.000 orang mubaligh dan telah bertugas di berbagai pelosok nusantara. Bahkan beberapa di antaranya berada di mancanegara.
“Pondok sebagai soko guru pendidikan moral bangsa harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah,” kata KH Thoyyibun.
Kehadiran Wapres Kalla di ponpes Budi Oetomo LDII Solo tersebut disambut ribuan warga. Wapres juga menyempatkan diri melakukan sholat Mahgrib berjamaah bersama ribuan santri dan warga LDII. (ant)

Sumber : Medan Bisnis Online

LDII bukan Organisasi Terlarang

Senin, 07-04-2008
*ferry wahyudi

MedanBisnis – Medan
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, diwakili Syafii Susanto MA, menegaskan, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bukan organisasi keagamaan terlarang. Sebaliknya, keberadaan organisasi ini teramat dibutuhkan untuk membina umat Islam dalam kemaslahatan.

Hal itu dikemukakannya saat hadir dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Kenaziran Mesjid Al Hakim Lingkungan II, Mabar Hilir, bekerja sama dengan LDII Kecamatan Medan Deli, Minggu (6/4). “Pada kurun waktu 2005-2006, saya sempat menerima instruksi dari pihak Departemen Agama agar memantau aktivitas LDII di Mesjid Alfalah. Tapi, setelah dicermati, ternyata ajaran LDII sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits,” papar Syafii Susanto, di hadapan ratusan warga LDII yang memadati halaman Mesjid Al Hakim.
Menurutnya, instruksi untuk memantau aktivitas LDII muncul akibat organisasi keagamaan itu terkesan tertutup dan eksklusif. Satu hal yang mendorong banyak pihak kemudian menilai negatif keberadaannya, bahkan segelintir pihak menuding organisasi ini menyebarkan ajaran sesat kepada masyarakat. Padahal, kata Syafii, ajarannya sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits.
“Saya mengimbau masyarakat agar tidak terjebak dalam pandangan kasat mata saja. Sebelum menilai, hendaknya masyarakat harus mengetahui secara mendalam suatu hal tersebut, sehingga tidak menimbulkan fitnah seperti yang terjadi pada LDII,” tegasnya.
Tentang kesan tertutup dan eksklusif ini, dibenarkan seorang tokoh LDII di Kecamatan Medan Deli, Ir Mahlil Gultom. Dikatakannya, selama ini aktivis LDII memang tidak pernah gembar-gembor dalam melaksanakan suatu kegiatan, terutama di bidang syiar keagaamaan, karena semata-mata hanya untuk beribadah kepada Sang Pencipta. “Hanya saja, seiring perjalanan waktu, kesan tertutup dan eksklusif itu justru menimbulkan kecurigaan dari masyarakat, bahkan menuai isu yang menyatakan ajaran LDII sesat. Padahal, kita hanya ingin menegakkan syiar Islam dalam rangka beribadah kepada Sang Khalik. Untuk itu, sejak dua tahun terakhir, LDII mencoba untuk membuka diri kepada masyarakat,” tegasnya.
Camat Medan Deli, diwakili Lurah Mabar Hilir, Erwin, menyambut positif keterbukaan yang dilakukan pihak LDII. Pasalnya, selama ini ia telah mendengar beragam aktivitas LDII di masyarakat yang dinilai sangat positif dalam membangun akidah umat. “Khusus di Lingkungan II, Mabar Hilir ini, sejumlah kegiatan yang digagas LDII setempat bersama masyarakat terbukti mampu mengarahkan secara positif potensi masyarakatnya. Untuk anak-anak, ada kegiatan pencak silat yang tergabung dalam Perguruan silat nasional Aman Sehat Ampuh Damai (Persinas ASAD), ada wadah Sentral komunikasi (Senkom) mitra Polri binaan Poldasu dan juga pengajian rutin secara intensif. Bahkan, kalangan remaja di Lingkungan II ini tidak lagi mengenal waktu malam minggu karena terlibat pengajian. Artinya, ini merupakan suatu kegiatan yang positif dan patut didukung,” tuturnya.
Sementara itu, Ustad Drs Nurtuah SAg, dalam tausiahnya menjelaskan kepada masyarakat seputar pentingnya memperingati Maulud Nabi. “Kalau Maulid hanya sebatas membahas seputar kelahiran Nabi Muhammad SAW yang setiap tahun disampaikan para mubaligh saat memperingati Maulid. Tapi, kalau Maulid, lebih dari itu, kita diajak merenung untuk apa Nabi Muhammad itu lahir ke dunia. Jadi, melalui peringatan Maulid ini, kita diharapkan mampu mengembangkan perilaku yang terpuji di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Tampak hadir pada kegiatan itu, Pimpinan LDII Kecamatan Medan Deli, Irwanto, Sekretaris LDII Medan Deli, Iwan Tirta, Pembina Persinas ASAD, AKP Suwito Widodo, serta ratusan warga setempat.

Sumber : Medan Bisnis Online

Akbar Siap Rangkul Parpol Islam di Pilpres 2009

29/04/2008 17:41:00 WIB

JOMBANG, investorindonesia.com
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung siap merangkul sejumlah partai politik (parpol) berbasis Islam dan kalangan pondok pesantren untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.
"Selama ini kami melihat partai Islam masih memiliki potensi yang besar untuk menjadi pemenang," kata Akbar dalam acara "Renungan Seabad Hari Kebangkitan Nasional" di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jatim, Selasa.
Hanya saja dia melihat, parpol berbasis Islam itu tidak perlu sebanyak ini yang jumlahnya lima hingga enam partai. "Padahal kalau cuma dua saja, kami yakin partai berbasis Islam memiliki kekuatan besar," katanya.
Dalam kesempatan itu Akbar juga menegaskan, bahwa sejauh ini dirinya belum berniat mendirikan parpol baru seperti yang sudah dilakukan oleh rekannya yang sama-sama pernah menjabat Ketua Umum Golkar Harmoko.
"Justru semakin banyak partai yang terjadi adalah banyak konflik. Kalau setiap hari ada konflik, kapan kita bisa mensejahterakan rakyat," kata mantan Ketua DPR itu.
Dalam acara tersebut, seorang peserta sempat menginginkan agar Akbar Tandjung berpasangan dengan Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Sholahuddin wahid. Namun keduanya hanya tersenyum mendengar usulan dari peserta seminar itu.
"Kalau yang mengusulkan partai politik mungkin bisa kami terima, tapi nggak tahu kalau sampean," kata Akbar disambut tawa ratusan peserta yang hadir.
Namun tidak demikian dengan di Ponpes LDII Kediri, Akbar terang-terangan menyampaikan keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pilpres 2009 mendatang. (ant/gor)


Sumber :
Investor Indonesia dot Com

Yudhoyono Maju ke Pilpres 2009

29/08/2008 22:59:23 WIB
Oleh Novy Lumanauw dan Francisca Taolin
JAKARTA, Investor Daily
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan maju pada Pemilihan Presiden 2009. Namun, saat ini, dia masih konsentrasi menjalankan tugas kepresidenan hingga akhir masa jabatan, pada 20 Oktober 2009.
“Bapak Presiden dengan arif menjawab, dengan pertimbangan yang ada, bila memang bermanfaat maka tentu akan maju lagi,” kata Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Prasetyo Sunaryo usai bertemu Kepala Negara di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/8).
Kesediaan tersebut, dia sampaikan saat menjawab pertanyaan perwakilan LDII. Prasetyo menjelaskan, pertanyaan itu menjadi salah satu topik pembicaraan dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut. LDII menilai pertanyaan itu sebagai pertanyaan penting karena telah menjadi sorotan warga LDII.
“Masalah ini menjadi perhatian serius warga LDII. Kami membawa amanah dari umat dan Presiden mengatakan keputusan maju dengan mempertimbangkan, apakah sejumlah amanah yang diemban pada masa lima tahun ini sudah terpenuhi,” papar dia.
Prasetyo mengelak ketika ditanya apakah dalam pertemuan itu LDII secara eksplisit menyatakan mendukung pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono. Masalah dukungan, lanjut dia, akan dibahas dalam Munas LDII tahun depan.
“Kami hanya meminta kehadiran Bapak Presiden pada Munas. Kami juga akan mengundang calon presiden lainnya dalam Munas mendatang," ujar dia.
Selain Prasetyo Sunaryo, hadir pula Ketua Umum LDII Abdullah Syam dan sejumlah pengurus LDII lainnya. Sedangkan Presiden didampingi Mensesneg Hatta Rajasa dan Seskab Sudi Silalahi.
Di tempat sama, Konsorsium Pesantren Indonesia yang bertemu Presiden mengatakan, masyarakat saat ini membutuhkan perubahan yang berkesinambungan dan bukan perubahan yang tidak mengarah pada unsur positif.
“Masyarakat mengharapkan agenda pembangunan pemerintah dapat berjalan dengan baik serta berkesinambungan sehingga memberikan kebaikan pada masyarakat," kata Ketua Konsorsium Pesantren Indonesia Akhmad Mubarok.
Bersaing Ketat
Sementara itu, jajak pendapat Taylor Nelson Sofres (TNS) Inddonesia untuk National Leadership Center (NLC) menyebutkan, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Prabowo menempati posisi tiga besar calon favorit Presiden RI 2009. Megawati menempati peringkat pertama dengan perolehan 28% suara dari 2000 responden yang tersebar di 30 propinsi. Posisi kedua ditempati SBY dengan 27% perolehan suara, diikuti Prabowo 11%.
Saat responden ditanya ‘jika Anda harus memilih seorang kandidat yang mewakili partai politik besar, dari partai manakah kandidat yang Anda pilih?”, PDIP memimpin dengan 28%, disusul Partai Golkar 14%, Partai Demokrat 113%, PKB 7%, PKS 6%, Gerindra 5%, PAN 4%, PPP 3%, dan Hanura 2%.
Menurut Presiden Direktur NLC Taufik Bahaudin, popularitas Prabowo meningkat dengan gencarnya dia melakukan kampanye di media elektronik. “Dari hasil jajak pendapat ini, terindikasi akan ada golput sebanyak 15%. Kami berharap hasil jajak pendapat ini bisa menjadi rekomendasi bagi siapa saja yang memerlukan,” kata Taufik.


Sumber : Investor Indonesia dot Com

Hudarni Lantik Pengurus DPD II Golkar

MUNTOK, BANGKA POS - Ketua DPD Golkar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, HA Hudarni Rani, melantik pengurus DPD II Golkar Bangka Barat masa bhakti 2007-2009, Sabtu (3/11) di Gedung Bina Jaya, Muntok. Pengurus yang dilantik ini hasil Musdalub (musyawarah daerah liar biasa) beberapa waktu lalu.

pengurus DPD Golkar Bangka Barat Masa Bhakti 2007-2009
Ketua : M Ali Purwanto
Sekretaris : Lufty A Gatmyr
Bendahara : Puliman

Sumber: Pengurus DPD Golkar Babar. (udy)
Dalam sambutannya, Hudarni berharap, melalui kepengurusan baru ini Partai Golkar Bangka Barat bisa terus menjaga kekompokan serta memperbaiki citra partai. Ia juga mengatakan, Partai Golkar terbuka untuk semua kalangan tanpa membedakan agama, ras, dan perbedaan lainnya.

Sebelumnya, Ketua DPD Golkar Bangka Barat terpilih masa bhakti 2007-2009, M Ali Purwanto juga dalam sambutannya mengatakan, pihaknya akan selalu mendukung keputusan DPD provinsi. “Apapun keputusan itu, kita selaku yang di bawah siap mendukung,” ujar A Ali.

Pelantikan pengurus DPD Golkar Bangka Barat kemarin, di antaranya dihadiri ormas, serta beberapa organisasi politik di antaranya, PDI-P, PAN, Demokrat, LDII, pengusaha muda, pengurus DPD Golkar Provinsi Babel, serta pengurus DPP Golkar . (udy)


Sumber : Bangka Pos Dot Com edisi : senin, 5 November 2007

Ceramah Agama Ketua MUI : "Sholat Malam Hari, Rezeki Lancar"

MEMPERBANYAK amalan ibadah akan semakin mendekatkan diri manusia kepada Allah SWT. Umat Islam sendiri memiliki banyak cara untuk itu. Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta bisa diimplementasikan melalui sholat lima waktu, sholat sunnah dan lainnya. Umat Islam pun dianjurkan untuk selalu beribadah dengan melaksanakan sholat malam.

“Kalau orang iman itu sering melakukan sholat sunah di malam hari. Ia akan mendapatkan ridho Allah dan merasakan manfaat berupa nikmat kesehatan, kecerdasan dan kelancaran rezeki yang halal,” ungkap Ketua MUI Kabupaten Belitung, H Ahmad Tusin, dalam ceramah agamanya dihadapan ratusan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Belitung di Masjid Assakinah Tanjungpandan, Kamis (13/12).

Nabi Ibrahim AS menjadi contoh insan manusia dalam meningkatkan keimanan. Walau berat, Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anak laki-lakinya, Nabi Ismail. Perintah itu, Nabi Ibrahim peroleh melalui nikmat mimpi yang dicurahkan Allah SWT.

Berkat ketagwaannya, kata Tusin, Allah mengganti tubuh Nabi Ismail dengan seekor kambing, yang selanjutnya dijadikan sebagai hewan kurban.

Kejadian yang diceritakan dalam Al-Quran ini hendaknya menjadi gambaran dan contoh bagi orang iman agar senantiasa mempertahankan ketaqwaannya kepada Allah SWT dalam situasi dan kondisi apapun.
Ketaqwaan itu salah satunya dapat direalisasikan dengan cara menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha atau setiap tanggal 10 Zulhijjah.

“Saya berharap para pemuda sebagai generasi penerus Islam agar selalu membaca dan mengkaji Al-Quran. Kalau bisa belajar juga Bahasa Arab karena akan memberikan manfaat dikemudian hari,” kata Tusin dalam ceramahnya.

Ketua LDII Kabupaten Belitung Eka Yuliansyah, Sekretaris LDII Ardiansyah dan pengurus LDII lainnya hadir dalam ceramah agama ini. Eka Yuliansyah berharap warga LDII Kabupaten Belitung dapat merenungkan dan mengamalkan isi ceramah agama ini.

“Ajakan untuk beramal menyembelih hewan kurban merupakan amalan yang tiada bandingannya,” kata Eka. (sya)


Sumber : Bangka Pos dot Com
edisi: Sabtu, 15 Desember 2007

Jumat, 05 September 2008

Mengejar Pahala di Madinah Al-Munawwaroh

Biasanya, udara di Kota Madinah di malam hari mencapai hampir 40 derajat celcius dan di siang hari bisa mencapai 50 derajat celcius. Serasa berdiri disamping api yang membara dan kulit muka seperti terbakar dan mengelupas. Namun bulan Ramadhan dengan segala pahala dan maghfiroh yang dijanjikan oleh Allah menjadi motivasi dari jamaah yang berkunjung ke Madinah Al Munawwaroh (kota yang bersinar) sebagai kota kebanggaan Nabi Besar Muhammad saw, sehingga suhu ekstrim tadi tidak menjadi penghalang untuk beribadah.
Apalagi pada malam hari kita bisa masuk ke Masjid Nabawi yang sejuk seraya menikmati air zamzam. Selain itu, ibadah di Masjid Nabawi juga mendapat pahala seribu derajat dibanding ibadah di masjid lain, kecuali Masjidil Haram yang pahalanya seratus ribu kali.

Namun tidak sedikit jamaah yang setelah melaksanakan shalat isya berjamaah memilih ‘towaf’ di hutan beton yang mengelilingi Masjid Nabawi. Pasalnya, di sekitarnya ada toko, mal, kedai, sampai penjual emperan yang menawarkan berbagai barang, mulai dari jam tangan berkelas sampai rumput fatimah. Ada juga aneka jajanan yang menggiurkan setelah berpuasa di siang hari, seperti kebab, roti kari, dan berbagai jenis kurma.
Apalagi jarak dari Masjid Nabawi dengan lokasi ‘towaf’ itu tidak begitu jauh, hanya kurang lebih seratus meter. Meskipun berdekatan, namun suhu udara begitu ekstrim. Tatkala kita berjalan diantaranya, udara panas yang langsung menyergap tubuh dan muka bisa mencapai 40 derajat celcius,.

Pada hari kedua, subhanallah, cuaca di Kota Madinah sungguh di luar dugaan, yakni mendung dan sejuk. Hal ini membuat seluruh jamaah semakin bersemangat beraktivitas dan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah maupun ziarah ke tempat-tempat bersejarah.

Terdapat banyak keutamaan Kota Madinah, antara lain:
1. Shalat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali dibandingkan ibadah di masjid-masjid lainnya di bumi ini, kecuali Masjidil Haram.
2. Sholat di Raudha dalam Masjid Nabawi sama dengan berjalan-jalan dan shalat di taman surga.
3. Berziarah ke makam nabi Muhammad saw sama dengan mengunjungi rumah Nabi sewaktu beliau hidup.
4. Sholat di Masjid Quba, yakni masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi ketika hijrah ke Madinah, pahalanya sama dengan satu kali umroh.

Selain itu kita juga dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah lainnya seperti Masjid Kiblatain atau masjid yang memiliki dua kiblat, yakni menghadap ke Mesjidil Aqsa dan satu lagi menghadap ke Baitullah. Disinilah turun wahyu berupa Surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan Nabi Muhammad menghadap Masjidil Haram.

Kita juga dapat mengunjungi masjid-masjid para sahabat Nabi di dekat lokasi perang khandak. Inilah perang yang sangat bersejarah dimana ketika akan diserang oleh orang kafir Nabi Muhammad dan para sahabat menggali parit sebagai benteng pertahanan sehingga orang kafir tidak dapat menyerang karena terhalang parit. Ada juga lokasi Jabal Uhud tempat terjadinya perang dahsyat dimana orang Islam mengalami kekalahan dan tewasnya paman Nabi, yaitu Hamzah.

Tentu tidak ketinggalan kita juga bisa berkunjung ke pasar kurma dekat kebun kurma. Disana terdapat kurma Nabi. Dalam hadits dikatakan bahwa barang siapa yang memakan kurma Nabi sebaganyak tiga, lima, atau tujuh butir di waktu pagi akan dilindungi oleh Allah dari kekuatan sihir sampai esok pagi. *)
Laporan dari Madinah Oleh: H. M. Hidayat Nahwi Rasul

Sumber : http://nuansaonline.net/index.php?option=com_content&task=view&id=113&Itemid=1

Kamis, 04 September 2008

Presiden Menerima Pengurus LDII


Presiden SBY menerima pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kantor Presiden, hari Kamis ( 28/8) sore.
(foto: haryanto/presidensby.info)

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Kamis ( 28/8) sore menerima Ketua Umum PP Lembaga Dakwah Islam Indonesia Prof.Dr.Ir.KH. Abdullah Syam, beserta beberapa pengurus LDII lainnya, di Kantor Kepresidenan. Dalam pertemuan itu dibahas berbagai hal, termasuk kegiatan LDII baik secara makro maupun mikro.

Prasetyo Sunaryo, juru bicara LDII kepada wartawan mengatakan, "Ada tiga yang laporkan kepada Presiden, pertama sebagai lembaga dakwah pendekatan yang dilakukan LDII kepada masyarakat adalah amar m`aruf nahi munkar, artinya apa yg baik kita sampaikan dan apa yang harus kita perbaiki kita sampaikan juga. Kedua tentang harapan-harapan LDII, dan ketiga kami menjelaskan posisi LDII,” kata Parsetyo Sunaryo.

” Kami juga menyampaikan usulan agar ada komunikasi horisontal antara umat Islam, maupun dengan umat beragama lainnya. Perlu dikembangkan pula agar kerukunan keharmonisan tetap terjaga, dan itu memang sesuai dengan visi dan misi LDII. Kami juga menyampaikan kegiatan LDII yang bersifat makro dan mikro seperti dalam bidang pertanian, lingkungan hidup dan kegiatan sehari hari,” katanya.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia, awalnya bernama Yakari (Yayasan Karyawan Islam), didirikan tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya. Pada msyawarah YAKARI tahun 1981, nama YAKARI diganti Lemkari (Lembaga Karyawan Islam). Pada tahun 1990 saat berlangsungnya Musyawarah Besar LEMKARI ke IV di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, atas saran Rudini yang saat itu manjadi mendagri, organisasi ini diubah namanya menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), dengan alasan agar namanya tak sama dengan Lembaga Karatedo Indonesia yang juga berama LEMKARI. (win)

sumber : http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2008/08/28/3435.html